Penghargaan Kementerian PANRB, Kajati Babel Bangun Tugu Zona Integritas WBK & WBBM

    Penghargaan Kementerian PANRB, Kajati Babel Bangun Tugu Zona Integritas WBK & WBBM
    Photo ; Kajati Babel I Made Suarnawan sesaat menandatangani prasasti di tugu Zona integritas WKB dan WBBM

    Pangkalpinang - Saat kita akan memasuki gedung Kantor Kejaksaan Tinggi Kepulauan Bangka Belitung (Kejati Babel) ada pemandangan yang baru berupa bangunan tugu ukuran tinggi sekitar 2, 5 meter dan lebar sekitar 1, 5 meter. Bangunan tugu dibangun dengan bentuk prisma dilapisi batu pualam warna hitam, dan persis berada didepan teras parkiran kantor Kejati Babel.

    Tugu tersebut tampaknya baru selesai dibangun, dan tugu itu dibangun atas prestasi Kejati Babel mendapatkan penghargaan dari Kementerian PANRB sebagai Instansi terbebas korupsi dan Birokrasi yang bersih, dan Tugu itu dinamakan Tugu Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM).

    Di tugu terlihat tulisan ‘Tri Krama Adhiyaksa Satya’ Kesetiaan yang bersumber pada rasa jujur, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa, terhadap diri pribadi dan keluarga maupun kepada sesama manusia.

    Dalam rangkaian memperingati HUT Adhiyaksa ke-61 Kepala Kejati Babel, I Made Suarnawan SH MH meresmikan tugu Zona Integritas Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM), Kamis (22/7/2021) siang bertempat di halaman gedung kantor Kejati Babel.

    Pantuan Jejaring media ini saat itu, Peresmian tugu monumen Zona Integritas WBK & WBBM ini diawali dengan acara pengguntingan pita langsung oleh pimpinan Kajati Babel dan disaksikan para pejabat utama Kejati Babel para jaksa maupun pegawai di lingkungan Kejati setempat termasuk Kasi Penkum Kejati Babel, Basuki SH MH. (Rikky Fermana)

    Kejati Babel Kajati Babel Tugu Zona Integritas WBK dan WBBM
    Rikky Fermana

    Rikky Fermana

    Artikel Sebelumnya

    Peringatan Hari Bhakti Adhyaksa Ke-61 Tanggal...

    Artikel Berikutnya

    Praktisi Hukum: Survei Jangan Giring Opini...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Hendri Kampai: Swasembada Pangan dan Paradoks Kebijakan
    Hendri Kampai: Negara Gagal Ketika Rakyat Ditekan dan Oligarki Diberi Hak Istimewa
    Hendri Kampai: Pemimpin Inlander Selalu Bergantung pada Asing
    Hendri Kampai: Harta Karun Indonesia, Jangan Sampai Jatuh ke Tangan yang Salah!
    Mengapa Finlandia dan Denmark Lebih Bahagia Daripada Amerika Serikat

    Ikuti Kami